Memanen wheatgrass sangat mudah, tinggal ambil gunting dan potong dibagian ketika batang putihnya mulai bertemu dengan hijaunya rumput gandum. Kenapa juga gunting? Karena kalau pakai pisau bisa berantakan, akar rumput gandum bisa tercabut-cabut bila tenaga motongnya nggak pas. Memakai pisau juga melukai batang rumput gandum bila pisaunya tidak tajam alias ketul tumpul. Juga dengan adanya alasan yang berikut ini maka saya suka memanen peke gunting, yaitu karena : saya senang memanen rumput gandum dua-tiga kali.
Memanen dua tiga kali tidak menjadi masalah, walaupun kandungan nutrisinya tentunya kalah banyak dibandingkan panenan pertama. Tapi jangan khawatir.. masih dapat manfaatnya kok! Hehe. Kalau saya sih sayang ya, rumput gandum masih bisa tumbuh kok masa mau ga dimanfaatkan. Jadi kompos itu pilihan terakhir. Jangan dibuang.. Hehehe.
Yang belum pernah saya coba itu, setelah panenan ketiga, ...mencoba membungakan rumput gandum ini sampai mengeluarkan biji. Jadi setelah berbakti panen sampai batas maksimal, masih mampukah rumput gandumnya bersuksesi mengeluarkan biji?
Berbagai larutan dan ramuan pupuk berlintas seliweran kesana kemari dikepala saya. Pertanyaannya, bisakah? Mampukah? Kita tunggu saja... harus eksperimen dulu ini soalnya.
Update: jawabannya 'tidak bisa'. :D
Kadang dipanen sekali juga rumput habis gitu tepar jadi kurus. Apalagi kalau cuaca lagi panas banget kaya bulan oktober 2014 di Surabaya ini. Semakin tidak mau tumbuh tinggi sama sekali.
Misi membungakan wheatgrass: gagal. Hehee.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar